Faktor burung jalak kurang aktif

Faktor burung jalak kurang aktif - Burung jalak dikenal sebagai burung yang cerewet tidak mau diam dan juga hidup berkelompok atau koloni, sebagian orang menganggap jalak termasuk burung yang mudah gacor apalagi jika dirawat sejak trotolan atau anakan. Beberapa jenis burung jalak memiliki kemampuan manirukan manusia.

Kalau kalian memiliki burung jalak yang malas berkicau atau kurang rajin berbunyi dan kurang aktif pasti telah terjadi sesuatu pada burung jalak tersebut, oleh karena itu bukanlah sifat atau karakter burung jalak yang sebenarnya cerewet rajin bunyi dan selalu bergerak aktif.

Bagaimana cara mengatasi burung jalak yang malas berbunyi dan kurang aktif tentu saja harus kita periksa dulu apa penyebabnya, sehingga bisa dilakukan penanganan secara tepat dan akurat supaya burung kita bisa selalu aktif sesuai karakter burung jalak. Secara umum ada beberapa penyebab sehingga burung jalak yang seharusnya cerewet berbunyi tiba-tiba mendadak kurang aktif dan tidak mau bunyi.

Burung jalak tidak aktif kurang sehat

Beberapa faktor penyebab burung jalak tidak aktif :

  • Kekurangan gizi.
  • Burung banyak kutu.
  • Burung mengalami stres.
  • Burung akan mabung atau mengalami sedang mabung ganti bulu.
  • Burung terkena penyakit atau virus.

Cara mengatasi semua masalah pada burung jalak yang kurang aktif tersebut perlu diketahui dahulu apa yang menjadi penyebabnya, setelah itu baru mengambil tindakan atau keputusan yang diperlukan burung jalak itu.

a. Kekurangan gizi.

Burung jalak merupakan burung pemakan segalanya (omnivora) dan cenderung rakus. Artinya, kalian pun mestinya memberikan makanan bervariasi, kombinasi antara pakan hewani dan nabati. Ketika kita memberikan pakan yang monoton atau itu-itu saja burung jalak akan malas berkicau.

Makanan yang hanya itu-itu saja misalnya hanya voer tapa makanan tambahan lainnya seperti jangkrik, ulat, kroto dan sejenis serangga lainnya juga berpotensi menimbulkan ketidak seimbangan nutrisi yang berimbas pada intensitas bunyinya atau kicauannya.

Kekurangan gizi pada burung jalak bisa dilihat dari penampilannya. Misalnya bulu-bulu kasar dan mudah rusak, tumbuhannya cenderung kurus, sorot matanya sayu atau tidak bersinar dan tidak rajin berkicau atau bunyi.

Cara mengatasinya, berikan full extra fooding selama beberapa hari atau seminggu, berupa buah dan serangga seperti jangkrik, ulat. Buah-buahan diberikan secara bervariasi, seperti pepaya, semangka, apel, dan pisang. Adapun serangga terdiri atas jangkrik, belalang, kroto dan ulat.

Untuk mempercepat proses perbaiki gizi saya sarankan menggunakan BirdFine yang efektif mengatasi burung-burung bertubuh kurus, pucat, tidak bunyi, kurang nafsu makan, sakit, selalu nyekukruk ngatuk.

b. Burung banyak kutu.

Kebiasaan hidupnya yang jorok baik saat menyantap makanan maupun buang kotoran tidak heran jika burung jalak lebih berpotensi terinfeksi parasit seperti kutu dan tungau. Burung jenis apapun jika terinfeksi tungau dan kutu pada bulu dan kulitnya cenderung malas berkicau.

Mendeteksi burung jalak yang terinfeksi kutu bisa dilihat dari perilakunya yang gelisah selalu bergerak-gerak karena rasa gatal bahkan seperti terbakar pada kulit dan bulu-bulunya akibat serangan kutu dan tungau. Jika kondisinya makin parah burung jalak tidak mau berkicau karena merasakan tubuhnya yang gatal.

Untuk mengatasi semua itu kita harus rajin membersihkan sangkar dari kotorannya dan kalau bisa kita semprotkan larutan freshaves untuk membunuh virus-virus atau seperti kutu, tungau dan cacing-cacing yang bisa mengganggu burung. Kalau sangkar dan burung jalak sudah terbebas dari kutu maka burung jalak akan aktif dan berkicau kembali seperti biasa.

c. Burung mengalami stres.

Di dalam beberapa kasus burung jalak yang sudah jinak akan berubah giras ketika mengalami stres atau trauma gangguan mental. Contohnya sangkar terjatuh, kaget dengan petasan, kehadiran binatang lain seperti kucing atau ular yang membuat burung menjadi takut.

Cara mengatasinya, simpan burung jalak di tempat tenang selama beberapa hari dan jangan diganggu termasuk jangan sampai lokasinya didekati kucing atau tikus dan hewan lainnya. Interaksi hanya dilakukan ketika pemilik atau perawat memberikan makanan, air minum dan membersihkan sangkar.

Di tempat yang tenang perdengarkan audio suara alam atau terapi suara alam, contohnya suara air mengalir, suara angin dan sejenisnya. Terapi ini mulai menunjukkan tanda-tanda keberhasilan ketika burung jalak yang semula membisu sudah mulai mengeluarkan suara kicauannya.

d. Burung akan mabung atau mengalami ganti bulu.

Burung jalak yang sedang mabung umumnya menjadi kurang aktif dan malas berkicau atau bunyi, oleh karena itu merupakan kekhasan yang selalu dijumpai pada sebagian besar burung berkicau ketika sedang mabung.

Energi dan protein yang diperolehnya dari makanan dihabiskan untuk proses perontokan bulu yang dilanjutkan dengan proses penumbuhan bulu baru. Oleh karena itu burung jalak yang sedang mabung harus mendapat perawatan intensif. Biarkan burung jalak beristirahat dari segala aktivitasnya termasuk berkicau, sampai masa mabungnya selesai.

Perawatan ini harus dimulai sejak masa-masa menjelang mabung. Untuk proses mabung sempurna kalian bisa memberinya birdmolt-pre sejak awal rotok bulu hingga seluruh bulu ambrol, dilanjutkan dengan pemberian birdmolt-post sejak tumbuhnya bulu-bulu jarum hingga masa mabungnya selesai. Bulu-bulu baru akan terlihat lebih lengkap, sehat, rapi dan burung segera pulih dan rajin berkicau lagi.

e. Burung terkena penyakit atau virus.

Penyakit itu bermacam-macam seperti parasit, bakteri, jamur dan virus. Semuanya bisa menjadi sumber penyakit, baik pada manusia, tanaman, dan hewan termasuk burung. Setiap jenis penyakit misalnya virus bisa muncul puluhan jenis penyakit dengan target yang berbeda pula seperti saluran pernafasan, organ pencernaan, organ reproduksi dan lain sebagainya.

Hampir semua penyakit yang disebabkan virus dan bakteri mempunyai dampak langsung terhadap kualitas serta intensitas kicauan burung yang paling terpenting bukan bagaimana mengobati tetapi bagaimana kita mencegahnya agar burung kita selalu dalam kondisi sehat.

Untuk mencegah burung sakit adalah melakukan perawatan secara konsisten terutama pada kecukupan makanan, menjaga kebersihan pakan dan air minum, dan membersihkan sangkar kalau bisa diberikan multivitamin seperti BirdVit. Jika kita rajin memberikan multivitamin maka burung kita akan selalu sehat dan para penyakit yang disebabkan oleh virus akan teratasi dengan baik.

Baca juga di bawah ini :


Semoga bermanfaat......